Penampilan merupakan bentuk komunikasi pertama seseorang dengan orang lain. Penampilan dapat membentuk persepsi tentang diri kita di benak orang lain. Sama seperti brand pada produk maupun jasa, penampilan merupakan personal brand yang terdiri atas serangkaian simbol atau elemen yang melekat pada diri seseorang yang dapat membedakan individu satu dengan lainnya. Dalam kaitannya dengan empowerment leadership yang lebih menekankan pada proses mepengaruhi subordinate oleh atasan, maka penampilan profesional atasan dapat mempengaruhi mempengaruhi cara berpikir, apa yang dirasakan, perilaku para subordinate yang dipimpinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan personal branding melalui penampilan profesional pada wanita bekerja dengan level manajerial dalam kaitannya dengan empowerment leadership pada diri mereka. Penelitian ini menggunakan teori pertukaran sosial, konsep personal branding, penampilan profesional dan empowerment leadership. Penelitian ini menggunakan Paradigma Post-positivism. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Hasil dari penelitian ini adalah pembentukan personal branding melalui penampilan profesional harus dilakukan secara konsisten, memperhatikan dengan baik elemen brand sebagai representasi komunikasi verbal dan nonverbal, dan memahami budaya organisasi dan budaya masyarakat karena berpengaruh pada bagaimana orang lain mempersepsikan setiap individu melalui penampilannya.

empowerment leadership, penampilan profesional, personal branding, teori pertukaran sosial

• Maria Anggia Widyakusumastuti, S.Sos., M.M.

• Ferane Aristrivani Sofian, S.I.Kom., M.I.Kom.